Manusia Hanya Bisa Berdo'a dan Berusaha, ALLAH lah yang menentukan Segalanya
Loading

Minggu, 25 Desember 2011

Sejarah Islam part 1

Agama Macam Apakah Islam itu?
Agama Islam bermula kita kenal dari Saudi Arabia pada abad ke-6, ketika seorang yang bernama Muhammad mulai mengalami "pewahyuan", atau komunikasi dari Ilahi (Allah). Awalnya beliau adalah seorang Nabi yang ragu-ragu, bahkan takut kalau kenabiannya akan disaksikan orang. namun istrinya tercinta, Khadijah, berkata "Muhammad, seorang lelaki seperti kamu tidak mungkin gila." Selama lebih dari 23 tahun berikutnya, beliau menerima panduan periodik dari Sang Sumber (Allah) yang melalui Malaikat Jibril, yang sering kali sebagai respon terhadap kebutuhan-kebutuhan tertentu umatnya yang semakin berkembang, dengan bahasa yang sangat indah dan mendalam. Pewahyuan ini disebut Al-Qur'an dan inilah inspirasi paling utama, pusat referensi, dan otoritas final dari agama Islam. Sebagai Mana Al-Qur'an telah menjelaskan dirinya sendiri :
Allah Telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu Mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.(Qs. Az-Zumar:23)

.... dan sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagi Mahaterpuji. (Qs. Tushshilat: 41-42)
Sungguh sangat penting untuk diketahui bahwa agama Islam didirikan berdasarkan Al-Qur'an dan seluruh umat Islam melihat kitab ini sebagai otoritas terakhir. Al-Qur'an menempati sebuah posisi dalam peradaban Islam sebagai mana Undang-undang Dasar dalam masyarakat modern. Orang-orang mulai memperdebatkan maknanya dan menerjemahkannya sesuai dengan pandangan mereka sendiri, tetapi akhirnya ketika mereka ingin menetapkan keadilan, mengklaim hak-hak mereka, atau hendak membenarkan tindakan mereka, mereka akan merujuk pada Al-Qur'an. Tetapi hanya sebagian kecil Al-Qur'an merujuk pada msalah hukum atau sosial.
Al-Qur'an tidak dipercaya sebagai suara Nabi Muhammad, melainkan suara dari luar wilayah manusia. Tetapi Al-Qur'an memenuhi kebutuhan manusia, mengingatkan mereka tentang hakikat, tanggung jawab moral, dan Al-Qur'an telah menjadi panduan sekaligus keagungan mahadahsyat yang disiramkan Ilahi kepada seluruh umat manusia. Al-Qur'an penuh dengan peringatan mengenai perbuatan yang dapat membahayakan diri manusia itu sendiri, satu sama lain, dunia mereka dan akhirat jiwa mereka sendiri.
Nabi muhammad juga mempunyai suara. Tindakan serta ucapannya yang bijak selalu diingat dan dicatat, yang pada akhirnya menjadi sumber tambahan dalam pelaksanaan dan perilaku Islami. suara Nabi Muhammad selaras dengan Al-Qur'an. sifat dan perilaku Nabi Muhammad menjadi contoh bagi seluruh umat Islam, tindakan serta cara beribadahnya menjadi contoh dalam praktik dan spiritual Islam. Kenyataannya, contoh ini masih bgitu kuat dan hidup sehingga saat pujangga agung Jerman, Rilke berkunjung ke Mesir pada tahun 1900, dia melihat bahwa kenangan tentang Muhammad begitu nyata, seolah-olah beliau baru saja wafat satu minggu lalu. Inilah yang dikatakan Al-Qur'an tentang Nabi Muhammad:
(Dia) yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang diri mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an),mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Qs. Al-A'raaf : 157)
Al-Qur'an dan Nabi Muhammad menyebarkan pengaruh kuat terhadap keimanan umat Islam. Ajaran dan kehidupan sehari-hari yang Islam kurang disepakati mayoritas umat Islam. Baik Syiah,Sunni atau sufi,mereka membaca kitab suci yang sama,mereka mendirikan shalat,berpuasa, dan naik haji dengan cara yang sama. Akan tetapi, kita tidak pernah mampu menjelasakan apakah Islam itu sesungguhnya. Tidak ada otoritas agama tunggal, dan ini terlampau luas dan dalam untuk ditangkap dalam konsep dan kata-kata sederhana. Namun demikian, kita akan melakukan hal terbaik untuk menggambarkan sebagian dasar-dasar keimanan dan bagaimana rasanya hidup dalam sebuah alam yang bernama Islam.
Sekarang ini muncul keinginan besar untuk mencari makna Islam: Siapa yang berbicara atas namanya,apa yang diajarkannya, dan apa nilai-nilai esensialnya. postingan kali ini berupaya untuk menyajikan dan mencerahkan sumber-sumber utama yang telah membimbing peradaban Islam selama 14 abad. saya juga akan menggambarkan gaya hidup yang masih dilakukan sebagian besar umat Islam diseluruh dunia,karena, meskipun banyak ragam kebudayaan yang dicakup peradaban Islam, ada satu karakter dan kebudayaan Islam yang tak terbantahkan, yang menjalar ke suluruh pribadi umat Islam.Itulah sebagian dari kekuatan Islam yang luar biasa.
Perlu diingat bahwa Islam lebih sebagai pandangan hidup dari pada sekedar teologi.Umat Islam sepakat pada dasar-dasar Islam: Mereka melakukan shalat pada saat-saat yang sama,berpuasa dengan cara yang sama,dan membaca kitab suci yang sama.Ini masih bertahan diseluruh penjuru budaya Islam. Lebih jauh lagi, Islam menyentuh setiap aspek kehidupan bukan saja peribatan dan upacara keagamaan, melainkan juga ekonomi,hubungan keluarga dan sosial,makanan,keramahtamahan,seni dan ilmu pengetahuan.
Dalam ranah keimanan, penjelasan ini relatif sedikit dan sederhana. Hanya ada stu Tuhan yang telah mengirim utusan yang tak terhitung jumlahnya pada umat manusia, dan Nabi Muhammad adalah utusan Terakhir, yang menegaskan kebenaran dari nabi-nabi sebelumnya. Sebagai manusia,kita bertanggung jawab di dunia ini dan akhirat nanti atas segala perbuatan kita dan hal yang terpenting adalah ketaqwaan kepada Tuhan dan perbuatan-perbuatan baik kta.
Al-Qur'an dan Hadits menjelaskan kondisi manusia dengan tema-tema tertentu mengenai hakikat manusia, terdiri dari apa saja,jenis kesalahan apa saja yang telah dilakukan manusia, dan bagaimana kita telah membahayakan diri sendiri, satu sama lain dan lingkungan kita. Namun demikian,pesan utamanya adalah: untuk tetap mengingat Tuhan atau dengan kata lain, selalu bersyukur,sadar,adil,sabar,memaafkan,murah hati atas nama Tuhan.
Al-Qur'an terdiri dari:
30 Juz
114 Surat
6660 Ayat
1000 Menerangkan Perintah diantaranya wajib Fardu dan Sunah
1000 Menerangkan Larangan
1000 Menerangkan Janjian
1000 Menerangkan Ancaman yang mematikan
1000 Cerita dan Dongeng yang mumpuni
1000 menerangkan Teladan supaya ngarti dan masuk hati
500 Menerangkan halal dan haram harus dijaga
100 Menerangkan Tahlil dan Tasbih supaya pada Tutur tinular
60 Menyalinkan ayat yang di salin Tutur Tinutur
1024000 Huruf
Blogvertise
Islam sesungguhnya bermakna Ketundukan,dan Islam berada di jantung ketundukan umat manusia kepada Tuhan. Namun demikian, akar kata Arab, Islam, berkolerasi dengan salam,yang berarti "damai" dan/atau "aman". Jadi, Islam dapat didefinisikan sebagai pencapaian kedamaian dan keamanan batiniah melalui kepasrahan kepada Tuhan. Tetapi Islam bukanlah kediktatoran Tuhan. Agama Islam bukanlah agama yang bermula dari Nabi Muhammad - lagi pula agama ini nyaris belum berbentuk waktu itu - melainkan agama primodial umat manusia, agama seluruh utusan yang telah dikirim Tuhan kepada manusia sepanjang zaman, dimulai dari Nabi Adam A.S memuncak kepada Nabi Muhammad SAW.senyata, banyak ayat dalam Al-Qur'an dengan jelas menengarai masalah ini :
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada bersilih orang-orang yang telah diberi Alkitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka.
Karena Kedengkian (yang ada) di antara mereka.
barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya (Qs. Ali Imran : 19)
Nabi Yakub, di atas pembaringan menjelang kematiannya, meminta anak-anaknya untuk mngikuti keimanan nenek moyangnya, Islam:
"Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam" Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan(tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya; "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" mereka menjawab;"Kami akan menyembah tuhanmu dan Tuhan nenekmoyangmu, Ibrahim,Ismail dan Ishaq,(yaitu) Tuhan yang Maha esa dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya."(Qs. Al-Baqarah: 132-133)
Secara harfiah, ayat tersebut dapat diartikan, "jangan mati kecuali dalam keadaan bertakwa." Nabi Isa juga memberikan kesaksian bahwa umatnya mengikuti agama Islam, yakni mereka memasrahkan diri kepada Tuhan:
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil) berkatalah dia;"Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab; "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa Sesunggunya kami adalah orang-orang yang berserah diri. (Qs. Ali Imran; 52)
Sekali lagi, terjemahan harfiahnya adalah "Ketahuliah bahwa kita berada dalam kepasrahan". Hal-hal khusus berkaitan dengan kepasrahan ini menjadi beragam berdasarkan waktu dan tempat, tetapi inti pesan Islam yang disebarkan oleh setiap Nabi adalah sama:
Ketika Saudara mereka, Shaleh, Berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam." (Qs. Asy Syu'araa; 142-145)
Sebagai akhir dari pelabuhan keimanan Ibrahim, Islam memandang dirinya sebagai titik kulminasi akhir dari pesan seluruh nabi dan rasul.
Sampai sini dulu,, dilanjutkan kepostingan berikutnya.

 
Design by Padu Nemu | Bloggerized by Carnadi - Nadi | Blogger Templates